Gambar ke 1
Gowes bareng anak 7D.
Gambar ke 2
Bersama Teman Curhat yang Doanya Insyaalloh di dengar oleh Alloh SWT.
Gambar ke 3
Siswa kelas 7E dan OSIS.
Gambar ke 4
Bersama para Jawara Tapak Suci yang Manja-manja.
Gambar Aku
Gowes sampe Cibendung.
Selasa, 23 November 2021
Minggu, 31 Oktober 2021
Bentuk Aljabar Materi Matematika kelas 7 SMP

Bentuk aljabar – Pelajar kelas 7 yang sedang mencari materi tentang aljabar, nggak usah jauh-jauh, yuk baca konten berikut sampai habis. Kali ini penulis akan membahas tentang aljabar. Bentuk aljabar merupakan suatu bentuk matematika yang penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seperti mengetahui banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam waktu satu minggu, jarak tempuh dalam waktu tertentu, dan banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam waktu 5 hari, semua permasalahan tadi dapat diselesaikan menggunakan aljabar.
Bentuk Aljabar
Pengertian dari variabel, suku, faktor, koefisien, konstanta, dan suku jenis

Coba kita sama-sama perhatikan bentuk x + 5 dengan x merupakan pengganti dari bilangan bulat. Apabila x diganti dengan – 6, maka akan diperoleh x + 5 = – 6 + 5. Apabila x diganti dengan 0, maka diperoleh x + 5 = 0 + 5. Apabila x diganti dengan 200, maka diperoleh x + 5 = 200 + 5. Kesimpulannya adalah simbol atau notasi x pada contoh di atas disebut dengan variabel.
Bentuk-bentuk seperti 4p², x² – x + 8, 3ax – 2 dan (x + 4) (x + 7) disebut sebagai bentuk-bentuk aljabar. Seperti 4p² artinya adalah 4 x p x p. Dimana 4p² adalah aljabar suku tunggal. Faktor-faktor yang terbentuk dari 4p² adalah 4, p, p², dan 4p. Sehingga, faktor-faktor yang berupa konstanta disebut dengan koefisien.
Bentuk dari x² – x – 6 disebut bentuk aljabar suku tiga dengan x², – x, dan – 6 sebagai suku-sukunya. Koefisien dari x² adalah 1, sedangkan koefisien dari x adalah -1. Pada penjabaran 4ax – 2 dan x² – x + 2, suku-suku 4xa dan –x adalah suku-suku yang memiliki variabel yang sama, yaitu x. Suku-suku inilah yang disebut dengan suku-suku yang sejenis, sedangkan 4xa dan x² adalah suku-suku dengan variabel yang berbeda, sehingga suku-suku seperti ini disebut dengan suku-suku tidak sejenis.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Penjumlahan dan pengurangan aljabar
Pembahasan berikutnya adalah penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar kelas 7. Untuk dapat memahami materi operasi penjumlahan dan pengurangan aljabar, coba perhatikan situasi berikut ini.
Di dalam tas Yudi terdapat 12 buku dan 6 bolpoin. Selanjutnya, ke dalam tas tersebut dimasukkan 5 buku dan dari tas tersebut diambil 3 buah bolpoin. Sehingga di dalam tas Yudi sekarang ada (12 + 5) buku dan (6 – 3) bolpoin, atau 17 buku dan 3 bolpoin.
Apabila dalam tas Yudi banyaknya buku dinyatakan dalam x dan banyaknya bolpoin dinyatakan dengan huruf y, maka situasi tas Yudi yang semula adalah 12x + 6y kemudian terjadi 5x – 3y, sehingga situasi tas Yudi menjadi (12x + 6y) + (5x – 3y) atau (12 + 6) x + (5 – 3) y atau 17x + 3y.
Nah, dari situasi tersebut dapat disimpulkan bahwa penjumlahan dan pengurangan dua bentuk aljabar hanya dapat dikerjakan pada suku-suku sejenis dengan penjumlahan atau pengurangan koefisien pada suku-suku sejenis.
Berikut contohnya!

Perkalian konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian bentuk aljabar dapat diilustrasikan sebagai berikut. Seorang pengusaha akan memberi paket lebaran kepada setiap karyawannya yang terdiri dari 2 kaleng biskuit, 3 kaleng susu cair, dan 15 bungkus mie instan. Jika seorang pengusaha tadi memiliki 50 karyawan, maka pengusaha tersebut harus menyediakan 50 paket lebaran atau (50 x 2) kaleng biskuit, (50 x 3) kaleng susu cair, dan (50 x 15) mie instan. Jika x menyatakan kaleng biskuit, y menyatakan kaleng susu cair, dan z menyatakan mie instan, maka dapat ditulis 50 x 2x + 50 x 3y + 50 x 15z atau 50 x (2x + 3y + 15y).
Berikut contoh soal bentuk aljabar dalam perkalian konstanta!

Perkalian dan pembagian 2 bentuk aljabar
Dalam melakukan operasi perkalian dan juga pembagian dua bentuk aljabar, kita bisa memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, sebagaimana perkalian konstanta dengan aljabar. Ingatlah bahwa a : b = c sama artinya dengan a = b x c. Berikut contoh soal perkalian bentuk aljabar dan jawabannya!

Pangkat dan bentuk aljabar
Ingat bahwa an = a x a x a x a x . . . x a, n adalah bilangan bulat positif. Hal tersebut juga berlaku dalam aljabar, perhatikan contoh berikut!
(4x)² = 4x . 4x = 16x²
Demikian pembahasan tentang operasi hitung dari aljabar beserta soal soal bentuk aljabar smp. Semoga bermanfaat dan menambah pemahaman tentang materi soal operasi hitung bentuk aljabar kelas 7.
Selasa, 26 Oktober 2021
Operasi Pada Himpunan
A. Irisan Dua Himpunan
Irisan (interseksi) dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan atau lebih tersebut.
Irisan himpunan A dan B dinotasikan sebagai berikut.
A⋂ B = {x | x Ñ” A dan x Ñ” B}
Catatan: A⋂B dibaca A irisan B
Penyajian irisan dua himpunan dalam bentuk diagram venn
Contoh:
1. Diketahui A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}. Tentukan A⋂B !
Jawab:
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}
Jadi, A⋂B = {3,5,7}
2. Diketahui P={bilangan asli kurang dari 10} dan Q={bilangan factor dari 16}. Tentukan P⋂Q!
Jawab:
P ={bilangan asli kurang dari 10} maka anggota P={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Q = {bilangan factor dari 16} maka anggota Q={1,2,4,8,16}
Sehingga
P={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Q={1,2,4,8,16}
Jadi, P⋂Q={1,2,4,8}
3. Misal K={u,m,a,r}, L={a,g,u,s} dan M={f,a,h,r,u,d,i}. tentukan K⋂L, L⋂M, K⋂M dan K⋂L⋂M!
Jawab:
* K={u,m,a,r},
L={a,g,u,s}
Jadi, K⋂L = {a,u}
* L={a,g,u,s}
M={f,a,h,r,u,d,i }
Jadi, L⋂M={a}
* K={u,m,a,r},
M={f,a,h,r,u,d,i }
Jadi, K⋂M={a,r}
* K={u,m,a,r},
M={f,a,h,r,u,d,i }
L={a,g,u,s}
Jadi, K⋂L⋂M={a,u}
B. Gabungan Dua Himpunan (union)
Gabungan (union) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota A atau anggota-anggota B.
Gabungan A dan B dinotasikan sebagai berikut.
A ⋃ B = {x | x Ñ” A atau x Ñ” B}
Catatan: A⋃B dibaca A gabungan B atau A union B.
Penyajian Gabungan (union) himpunan A dan B dalam bentuk diagram venn
Contoh:
1. Diketahui A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}. Tentukan A⋃B !
Jawab:
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}
Jadi, A⋃B = {1,2,3,5,7,8,9,11}
2. Misal X={u,m,a,r}, Y={a,g,u,s} dan Z={f,a,h,r,u,d,i}. tentukan X⋃Y, Y⋃Z, X⋃Z dan X⋃Y⋃Z!
Jawab:
* X={u,m,a,r},
Y={a,g,u,s}
Jadi, X⋃Y = {a,g,m,r,s,u}
* Y={a,g,u,s}
Z={f,a,h,r,u,d,i }
Jadi, Y⋃Z ={a,d,f,g,h,i,r,u,s}
* X={u,m,a,r},
Z={f,a,h,r,u,d,i }
Jadi, X⋃Z ={a,d,f,h,i,m,r,u}
* X={u,m,a,r},
Y={f,a,h,r,u,d,i }
Z={a,g,u,s}
Jadi, X⋃Y⋃Z ={ a,d,f,g,h,i,m,r,u,s }
C. Selisih (Difference) Dua Himpunan
Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.
Selisih himpunan A dan B dinotasikan dengan
A – B atau A\B.
Catatan: A – B = A\B dibaca: selisih A dan B.
Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut.
A – B = {x | x Ñ” A, x ∉ B}
B – A = {x | x Ñ” B, x ∉ A}
Penyajian Selisih (difference) himpunan A dan B dalam bentuk diagram venn, sebagai berikut:
Contoh:
Contoh:
1. Diketahui A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}. Tentukan A – B dan B – A !
Jawab:
* A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}
Jadi, A-B = {1,9}
* A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7, 8, 11}
Jadi, B – A = {2,8,11}
2. Diketahui S = {1, 2, 3, ...10} adalah himpunan semesta. Jika P = {2, 3, 5, 7} dan Q = {1, 3 , 5 , 7 , 9}, tentukan:
a. anggota S – P;
b. anggota P – Q;
c. anggota Q – P.
jawab:
a. S = {1, 2, 3, ...,10}
P = {2, 3, 5, 7}
Jadi, S – P={1,4,6,8,9,10}
b. P = {2, 3, 5, 7}
Q = {1, 3 , 5 , 7 , 9 }
Jadi, P – Q={2}
c. P = {2, 3, 5, 7}
Q = {1, 3 , 5 , 7 , 9 }
Jadi, Q – P={1,9}
D. Komplemen Suatu Himpunan
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota S (semesta) tetapi bukan anggota A.
Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut.
Ac = {x | x Ñ” S dan x ∉ A}
Catatan: Ac dibaca A komplemen atau Komplemen A
Penyajian Komplemen himpunan A dalam bentuk diagram venn, sebagai berikut:
Contoh:
1. Diketahui S= {1, 2, 3, ..,10} adalah himpunan semesta. Jika P = {2, 3, 5, 7} dan Q = {1, 3 , 5 , 7 , 9}, tentukan Pc dan Qc
Jawab:
* S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
P = {2,3,5,7}
Jadi, Pc = {1,4,6,8,9,10}
* S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
Q = {1, 3 , 5 , 7 , 9 }
Jadi, Qc = {2,4,6,8,10}
CONTOH SOAL PENGAYAAN HIMPUNAN
Diketahui S = {0, 1, 2, ...,15} ;
P = {1, 2, 3, 4, 5, 6};
Q = {1, 2, 5, 10, 11}; dan
R = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}.
Gambarlah himpunanhimpunan tersebut dalam diagram Venn. Tunjukkan dengan arsiran daerah-daerah himpunan berikut.
a. P ⋂ Q ⋂ R
b. P ⋂ Q
c. Q ⋃ R
d. P ⋃ (Q ⋂ R)
e. QC
f. P – R
JAWAB:
Diketahui: S = {0, 1, 2, 3, ..., 15}
P = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Q = {1, 2, 5, 10, 11}; dan
R = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}.
Berdasarkan himpunan-himpunan tersebut, dapat diketahui Bahwa
P ⋂ Q = {1, 2, 5}
Q ⋂ R = {2, 10}
P ⋂ R = {2, 4, 6}
a. P ⋂ Q ⋂ R = {2}
Daerah arsiran pada diagram Venn di atas menunjukkan himpunan P ⋂ Q ⋂ Rb. P ⋂ Q = {1,2,5}
Daerah arsiran di atas menunjukkan himpunan P ⋂ Q
c. Q ⋃ R ={1, 2, 4, 5, 6, 8, 10, 11 , 12, 14}.
Daerah yang diarsir pada diagram Venn di atas menunjukkan himpunan Q ⋃ R.
d. P ⋃ (Q ⋂ R) ={1, 2, 3, 4, 5, 6, 10}.
Dari soal dapat diketahui bahwa Q ⋂ R = {2, 10}, sehingga
P ⋃ (Q ⋂ R) ={1, 2, 3, 4, 5, 6} ⋃ {2, 10} = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 10}.
Daerah arsiran pada diagram Venn di samping menunjukkan
Daerah P ⋃ (Q ⋂ R)
e. QC = ={3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15}
Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, …., 15} dan Q = {1, 2, 5, 10, 1 1}, sehingga
Qc ={3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 15}.
Daerah arsiran pada diagram Venn di atas menunjukkan himpunan Qc
f. P – R = {1, 3, 5}
Diketahui P = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan R = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}, sehingga
P – R = {1, 2, 3, 4, 5, 6} – {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14}= {1, 3, 5}
Diagram Venn disamping menunjukkan himpunan P – R
Silahkan materinya untuk di catat dan dipahami.....
Senin, 18 Oktober 2021
Tugas Daring untuk Materi Himpunan
Setelah pada pertemuan tatap muka kita membahas diagram venn dan contohnya untuk mempertegas materi tersebut coba kerjakan soal tentang diagram venn
- Dari survey yang dilakukan disuatu kelas yang julmah siswanya ada 30 orang, didapatkan data bahwa ada 21 siswa yang suka pelajaran IPS, ada 19 siswa yang suka pelajaran IPA, dan ada 15 siswa yang suka pelajaran IPS dan IPA. Berapa orang yang tidak suka pelajaran IPS danIPA dan gambar diagram vennya?
- Dalam suatu kelas terdapat 48 siswa. Mereka memilih dua jenis olahraga yang mereka gemari. Ternyata 29 siswa gemar bermain basket, 27 siswa gemar bermain voli, dan 6 siswa tidak menggemari kedua olahraga tersebut. Tentukan banyaknya siswa yang gemar bermain basket dan voli?
Senin, 04 Oktober 2021
Contoh Soal berkaitan dengan diagram Venn
Setelah kalian membaca beberapa unsur yang berhubungan dengan Himpunan diantaranya ada mengenai diagram venn.untuk memahami diagram venn coba perhatikan beberapa soal yang berkaitan dengan diagran venn...
Contoh Soal 1




Sabtu, 18 September 2021
HIMPUNAN DAN UNSUR UNSUR HIMPUNAN
![]() |
Siswa SMPN 1 Pasaleman sedang divaksinasi Covid-19 |
A. Pengertian Himpunan, Menuliskan dan Menyatakan Himpunan
Definisi dari Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.
Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, X, Z dan sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).
Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”.
Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".
Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U.
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A sekaligus menjadi anggota B.
Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.
A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B.
Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.
A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}
Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A (ditulis
Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan sebagai berikut.
Misalkan: